BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Kita akan sadar jika kesehatan itu sangat penting pada saat kita terkena penyakit. Sebenarnya, kita bisa menghindari penyakit itu jika kita peduli dengan kesehatan kita. Kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat harus di miliki oleh seluruh lapisan masyarakat. Kesadaran akan pentingnya kesehatan meliputi berbagai hal, mulai dari pencegahannya sampai dengan penanganan penyakit. Dan salah satu penyebab timbulnya penyakit adalah dari faktor makanan.
Pada umumnya setiap makanan dapat dengan leluasa beredar dan di jual tanpa harus terlebih dahulu melalui kontrol kualitas dan kontrol keselamatannya. Termasuk pula makanan yang ada di sekolah.
Ir. Chandra Irawan, MSi, seorang pakar kimia pangan dan gizi dari akademi kimia analisis bogor memberikan masukan untuk guru dan orangtua dengan mengatakan “ Jangan fasilitasi anak untuk bisa membeli jajanan – jajanan yang tidak sehat. Kadang perlu kejam ke anak demi kepentingan anak,” jelasnya.
Informasi nilai gizi selama ini masih terbatas pada produk makanan dan minuman dalam kemasan. Padahal informasi gizi atau bahan kandungan juga penting untuk dicantumkan dalam daftar menu makanan dan minuman yang tidak dalam kemasan. Karena informasi nilai gizi atau bahan kandungan membuat para konsumen semakin cerdas dan selektif dalam memilih makanan sehat. Tiga hal utama yang sangat ingin diketahui konsumen saat makan diluar rumah yaitu, sumber makanan, bagaimana proses pembuatan makanan tersebut dan nilai nutrisi yang terkandung didalamnya. Oleh karena itu untuk kesehatan murid di sekolah, sudah selayaknya para guru dan orangtua memberikan informasi tentang makanan sehat kepada murid dan anak-anak mereka.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana kondisi kesehatan makanan yang ada di sekolah?
2. Jenis makanan apa yang sering dikonsumsi siswa di sekolah?
3. Apakah guru telah memberikan informasi tentang makanan sehat?
4. Apakah orangtua telah memberikan informasi tentang makanan sehat?
C. Kegunaan Hasil Penelitian
Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah:
1. Bagi sekolah: dapat mengetahui kualitas jajanan di sekolah.
2. Bagi guru dan orangtua: dapat mengetahui informasi tentang makanan sehat dan tidak sehat.
3. Bagi siswa: dapat mengetahui dan menghindari jajanan yang tidak sehat.
4. Bagi peneliti: meningkatkan pengalaman.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Definisi Makanan Sehat
Harfiah mendefinisikan bahwasanya yang dimaksud makanan sehat itu adalah yang mengandung karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral. Selain itu juga sehat dalam proses pembuatannya dengan kata lain alat-alat masak, tempat, dan prosesnya. Pendapat ini diperkuat oleh Dr. Suparyanto. M.Kes yang mengatakan bahwa makanan sehat itu adalah dengan meramu berbagai jenis makanan yang seimbang sehingga terpenuhi seluruh kebutuhan gizi bagi tubuh. Sedangkan menurut Dr. Agung Swastika mendefinisikan makanan sehat itu adalah penjabaran makanan–makanan yang memiliki gizi yang dibutuhkan.
Makanan yang sehat memiliki dampak baik bagi tubuh, seperti yang dituturkan oleh Bayu Mukti sebagai berikut: “dampak baik makanan sehat bagi tubuh itu ada tiga yaitu, meningkatkan daya fikir anak, membantu pertumbuhan fisik, dan menambah sistem imuns bagi tubuh.”
Adapun contoh-contoh makanan sehat menurut pendapat Dr. R. Edi Setiawan diantaranya adalah bubur kacang hijau, pudding, biskuit, pisang goreng, dan kue basah.
Dari berbagai pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa makanan sehat itu adalah makanan yang memiliki gizi yang dibutuhkan oleh tubuh dan sehat dalam proses pembuatannya.
B. Definisi Makanan Tidak Sehat
Drg. R. Edi Setiawan menjabarkan bahwa makanan tidak sehat itu adalah yang menggunakan bahan tambahan makanan yang melebihi standar, bahkan juga bukan tergolong bahan tambahan makanan. Misalnya, pewarna kain dan formalin. Sedangkan menurut Anne Ahira beliau menjelaskan bahwa makanan tidak sehat itu yang mengandung nilai gizi yang rendah, bahkan ada yang mengandung zat berbahaya, seperti bahan kimia buatan manusia. Senada dengan dua pendapat di atas, Dr. Sumarjati arjoso, SKM mendefinisikan bahwa makanan tidak sehat itu yang tidak terjamin keamanannya rawan mengandung bahan kimia.
Adapun contoh–contoh makanan yang tidak sehat menurut WHO ada berbagai contohnya, seperti: goreng–gorengan, daging yang diolah kemudian diberi bahan kimia, ice cream, dan mie instant. Walaupun makanan tersebut memang enak disantap tetapi
banyak juga dampak negatifnya. Ada dampak yang berlangsung pada jangka waktu yang pendek tetapi ada pula dampak yang berlangsung pada jangka waktu yang panjang. Dampak makanan tidak sehat pada jangka waktu panjang yaitu, sakit jantung korener, obesitas, kanker, radang lambung, kanker hidung dan tenggorokan, dan diabetes.
Dari beberapa pendapat di atas dapat dirumuskan bahwa makanan tidak sehat itu adalah makanan yang rawan mengandung bahan kimia dan kurangnya nilai gizi pada makanan tersebut.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:
1. Bagaimana kondisi kesehatan makanan yang ada di sekolah?
2. Jenis makanan apa yang sering dikonsumsi siswa di sekolah?
3. Apakah guru telah memberikan informasi tentang makanan sehat?
4. Apakah orangtua telah memberikan informasi tentang makanan sehat?
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di tiga sekolah, yaitu SDIT Ulul Albab, SMPIT Binaaul Ummah dan SMA Plus Binaaul Ummah. Adapun waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2011
C. Populasi dan Sampel
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa/i yang ada di SDIT Ulul Albab, SMPIT Binaaul Ummah dan SMA Plus Binaaul Ummah yang berjumlah 670 siswa. Sedangkan sampelnya terdiri dari 100 orang siswa yang dipilih secara acak dari ketiga sekolah tersebut.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini adalah angket dan lembar observasi. Angket digunakan untuk memperoleh data dari sampel penelitian, sedangkan lembar observasi digunakan untuk mengamati kondisi makanan yang ada di sekolah.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
1. Kondisi kesehatan makanan yang ada di sekolah
Setelah dilakukan observasi di sekolah SDIT Ulul Albab , SMPIT dan SMAP Binaaul Ummah, ternyata masih ditemukan jenis makanan yang tidak sehat. Berdasarkan teori yang telah dijelaskan pada bab 2 tentang makanan sehat dan makanan tidak sehat, maka tim peneliti mencoba membagi jenis makanan yang ada di sekolah dikelompokkan ke dalam dua jenis yaitu makanan sehat dan makanan tidak sehat.
1. Makanan sehat yang ada disekolah antara lain: lontong, roti, susu, piscok, wafer, kue laba-laba, bubur kacang hijau, bubur sum-sum, donat, bolu, jelly, bakso dan otak-otak.
2. Makanan tidak sehat yang ada di sekolah antara lain: gorengan, cimol, lidi–lidian merah, cilung, macaroni, big cola, es teller, es milky, mie apoy, telur gulung, pop ice dan semacamnya, minuman gelasan, saus yang tidak jelas, ki-ko, permen, es krim nong–nong, es mambo, minuman pelepas dahaga penunda lapar.
Dari hasil penelitian di atas dapat dilihat bahwa makanan tidak sehat lebih banyak dijual dibanding makanan sehat. Selain karena harga yang murah dan mudah didapat, warna dan bentuknya juga bervariasi, membuat anak-anak tertarik dan lebih menyukai makanan tersebut di bandingkan dengan makanan sehat. Padahal, justru karena bentuk dan warna yang menarik itu mengandung bahan-bahan kimia yang tidak layak di konsumsi. Seperti pewarna dan pengawet
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian di atas dapat disimpulkan:
1. Ternyata masih ditemukan jajanan yang tidak sehat yang beredar disekolah.
2. Anak–anak cenderung memilih jajanan seperti gorengan, mie instan dan makanan pewarna yang tidak sehat dibanding memilih roti, hal ini di karenakan warnanya yang menarik, dan harganya murah. Dari segi minuman anak-anak lebih menyukai es dibanding dengan susu.
3. Sebagian besar guru telah memberikan informasi tentang jajanan sehat namun, masih ada guru yang tidak memberikan informasi tentang jajanan sehat, padahal guru ikut berperan besar dalam kesehatan anak.
4. Sebagian besar orangtua telah memberikan informasi tentang jajanan sehat namun, masih ada orangtua yang tidak memberikan informasi tentang jajanan sehat, padahal orangtua sangat berperan besar dalam kesehatan anak.
B. Saran
1. Bagi sekolah: hendaknya sekolah memberikan peraturan sekolah yang tegas dalam hal meningkatkan dan mengkontrol mutu makanan serta ikut terlibat merapikan pedagang yang nakal.
2. Bagi guru: hendaknya seluruh guru lebih kompak dan tidak bosan dalam memberikan informasi makanan sehat kepada siswa.
3. Bagi orangtua: Sebaiknya anak dibawakan bekal saja dari rumah, dan orangtua tidak memberikan uang jajanan yang berlebihan.
4. Bagi semua murid: lebih selektif dalam memilih jajanan di sekolah.